Minggu, 13 Februari 2011

segala musibah di sebabkan ulah manusia

Sebelum penciptaan Nabi Adam ‘alaihi salam, Malaikat memprotes Allah sehubungan dengan akan diangkatnya Manusia sebagai khalifah di muka bumi.
T                 :   Hai para Malaikat Aku akan mengangkat manusia sebagai khalifah dimuka bumi.
M                :   Ya Allah mereka (Manusia) hanya                           akan bikin kekacauan, kerusakan,                   :   penghancuran dibumi Ya Allah                                apakah tidak cukup kami yang selalu                  :   bertasbih, bertahmid dan patuh kpd                   :   Mu Ya Allah                                     T                :   Aku lebih tahu dari pada kamu.
Apa yang disampaikan Malaikat kepada Tuhan dalam dialog tersebut, telah menjadi kenyataan, kita lihat pertumpahan darah dalam perang antar negara, antar propinsi, antar kampung dan Nagari, bahkan antar individu dalam suatu Keluarga; kita lihat manusia  merusak alam dengan menebang pohon - pohon; kita lihat kelompok-kelompok tertentu  meledakkan bom hingga merusak bangunan,dan  lingkungannya dan menyebabkan kematian orang, dan lain sebagainya
Apakah ini berarti Malaikat lebih tahu dari pada Tuhan ? Tidak, Tidak, sebab Tuhan telah berfirman dalam Al Qur’an surat Ar Rum (30) ayat 41         :
Zoharol fasadu filbarri walbahri bimaa kasabat aidinnasi liyuziiqohum ba’dhallazii ‘amiluu la’allahum yar ji’uun.
(Telah nampak kerusakaan didarat dan dilaut, Disebabkan perbuatan tangan manusia. Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatannya, supaya mereka kembali (ke jalan  yang benar).
Tentu banyak diantara kita yang bertanya-tanya apa yang telah saya perbuat atau apakah saya ikut terlibat sebagai penyebab dari musibah yang beruntun menjarah persada tanah air tercinta ini ???
Untuk menganalisa pertanyaan ini mari kit melihat beberapa contoh kecil disekitar atau apa yang telah kita lakukan sebagai berikut                                :
1.       Mulai dari anak kecil sampai orang dewasa pasti senang makanan kecil seperti permen, biskuit, sosis, mie dan sejenisnya dan lain-lain. Selesai mengambil isinya, bungkus makanan ini sebagian besar kita membuangnya sembarangan, sebagain besar bungkus dari snack ini umumnya terbuat dari plastik atau komponen-komponen yang sukar hancur atau dihancurkan.
2.       Para perokok, yang pada sebatang rokok itu menurut ahlinya mengandung 400 macam racun, 8 diantaranya berbahaya, dianatara yang delapan ini ada dua yang sangat berbahaya yg bisa menyebabkan sakit pada Paru-paru, jantung, dan janin dalam kandungan, yang pada filternya menurut penelitian terbaru mengandung komponen daging babi. Bahaya rokok ini lebih besar terhadap lingkungannya (anak, isteri, saudara, bapak, ibu atau teman yg tidak merokok) dibandingkan kepada perokoknya sendiri.
3.       Memakan harta yg bukan milik kita semisal korupsi (nggak usahlah kita lihat korupsi seperti yg dilakukan Gayus dan rekan), hampir semua kita pegawai negeri atau swasta, pejabat kecil atau pejabat besar, melakukaannya dan hasil korupsi ini diberikan kepada keluarga ( anak, isteri, saudara dll), menurut agama ini akan besar akibatnya karena dapat menghasilkan generasi yang dibesarkan dg makanan yg subhat malah barangkali haram, generasi ini mempunyai berbagai perangai yang suka merusak.
Itulah beberapa contoh kecil yang telah kita lakukan (  berarti kita ikut terlibat sebagai penyebab musibah ) yang secara pelan tapi pasti telah menimbulkan bencana bin musibah di muka bumi ini, tentu sebagai makhluk berakal yang diciptakan sebagai khalifah dimuka bumi ini kita perlu melakukan tindakan-tindakan untuk mencegahnya. Apakah  tindakan yang bisa kita lakukan? Saya akan coba bahas dalam postingan berikutnya. Fa’tabiru ya ulil absor la’allakum turhamun; jadikanlah ini i’tibar hai orang yang berpikiran, mudah-mudahan kamu menjadi orang yang menang.
Waktu engkau masih kanak-kanak………
kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudu’, Aku kau sentuh
dalam keadaan suci, Aku kau pegang
Aku,kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih atau pun keras setiap hari
Setelah selesai engkau menciumku mesra
Sekarang engkau telah dewasa…………..
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…
Apakah Aku bahan bacaan usang yang tinggal sejarah…?
Menurutmu, mungkin aku bahan bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau, menurutmu aku hanya untuk anak kecil yang belajar mengaji…….
Sekarang, Aku tersimpan rapi sekali;
sehingga engkau lupa di mana Aku tersimpan
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai pngisi setormu.
Kadang kala Aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa
Atau Aku kau buat penangkal untuk menakuti iblis dan syaitan
Kini Aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian ,
kesepian.
Di dalam almari, di dalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu…pagi-pagi…surah-surah yang ada padaku engkau baca Beberapa
halaman.
Di waktupetang, Aku kau baca beramai-ramai bersama temanmu di surau
Sekarang…seawal pagi sambil minum kopi…engkau baca surat Khabar
dahulu
Waktu lapang engkau membaca buku karangan manusia
Sedangkan Aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah Azzawajalla,
Engkau engkau abaikan dan engkau lupakan…
Waktu berangkat kerja pun kadang engkau lupa baca pembuka surah2ku
(Bismillah).
Di dalam perjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat di dalam keretamu
Sepanjang perjalanan,radiomu selalu tertuju ke stasyen radio
Kesukaanmu Mengasyikkan.
Di meja kerjamu tidak ada Aku untuk kau baca sebelum kau mulai kerja
Di Komputermu pun kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku………
E-mail temanmu yang ada ayat-ayatku pun kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan dunia mu
Benarlah dugaanku bahawa engkau kini sudah benar-benar hampir melupaiku
Bila malam tiba engkau tahan bersekang mata berjam-jam di depan TV.
Menonton siaran telivisyen
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk
Hanya sekedar membaca berita murahan dan gambar sampah
Waktupun cepat berlalu………
Aku semakin kusam dalam laci-laci mu
Mengumpul debu atau mungkin dimakan hama
Seingatku, hanya awal Ramadhan engkau membacaku kembali
Itupun hanya beberapa lembar dariku.
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terangkak-rangkak ketika membacaku
Atau waktu kematian saudara atau taulan mu
Bila engkau di kubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhanNya
Apakah TV, radio ,hiburan atau komputer dapat menolong kamu?
Yang pasti ayat-ayat Allah s.w.t yang ada padaku menolong mu
Itu janji Tuhanmu, Allah s.w.t
Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…
Setiap saat berlalu…
Dan akhirnya…..
kubur yang setia menunggu mu………..
Engkau pasti kembali, kembali kepada Tuhanmu
Jika Aku engkau baca selalu dan engkau hayati…
Di kuburmu nanti….
Aku akan datang sebagai pemuda gagah nan tampan.
Yang akan membantu engkau membela diri
Dalam perjalanan ke alam akhirat.
Dan Akulah “Al-Qur’an”,kitab sucimu
Yang senantiasa setia menemani dan melindungimu.
Peganglah Aku kembali.. .. bacalah aku kembali aku setiap hari.
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah ayat-ayat suci.
Yang berasal dari Allah Azzawajalla
Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Pemurah
Yang disampaikan oleh Jibril melalui Rasulmu
Keluarkanlah segera Aku dari almari, lacimu…….
Letakkan aku selalu di depan meja kerjamu.
Agar engkau senantiasa mengingat Tuhanmu.
Sentuhilah Aku kembali…
Baca dan pelajari lagi Aku….
Setiap datangnya pagi, petang dan malam hari walau secebis ayat
Seperti dulu…. Waktu engkau masih kecil
Di surau kecil kampungmu yang damai
Jangan aku engkau biarkan aku sendiri….
Dalam bisu dan sepi….